DEMI TANAH AIR.....
Sie Kien Lien atau lebih di kenal Ferry Lien memang tidak begitu dikenal, dongeng hidupnya juga hampir tidak pernah dibahas.
namun saya ingin biar bangsa Indonesia tidak pernah melupakan seorang perjaka Tionghoa berusia 16 tahun yang mengorbankan dirinya sampai tewas diterjang rentetan peluru Belanda.
Sie King Lien berasal dari keluarga yang mapan, ia merupakan kemenakan pemilik pabrik gelas di Kartodipuran. Meski hidup serba berkecukupan, namun Sie King Lien bersedia turut serta membela Indonesia dari penjajahan. Ia yaitu Tentara Pelajar yang ditugasi menjalani misi perang urat saraf.
Perang urat saraf ini sangat penting bagi usaha Indonesia, yakni menurunkan moril dan menangkis propaganda yang dilancarkan Belanda. Tak hanya itu, tindakan ini dilakukan untuk menawarkan bahwa pemerintah RI masih eksis di Kota Solo. Sie Kien Lien ditugasi bersama keempat rekannya, yakni Soehandi, Tjiptardjie, Salamoen, dan Semedi. Mereka mempunyai misi khusus, yakni mencoret-coret tembok dan berbagi selebaran yang berisi perlawanan terhadap Belanda.
Salah satu coretan yang paling mengena ketika itu yaitu : eens kompt de dag dat Republik Indonesia zal herrijzen yang berarti "pada suatu hari Republik Indonesia akan muncul kembali "
Nahas, nasib anggota Tentara Pelajar Subwehrkreise 106 Arjuna ini berakhir ketika ia dan keempat temannya disergap Belanda. Meski membawa sebuah senapan mesin, namun mereka kalah jumlah. Apalagi, serdadu Belanda telah mengarahkan senjatanya ke arah mereka. Kontak tembak terjadi, sejumlah peluru mengenai badan Sie King Lien dan Soehandi. Keduanya tewas di tempat, namun ketiga rekannya berhasil lolos.
Berkat perjuangannya, pemerintah Indonesia memutuskan memindahkan makamnya dari pemakaman umum ke Taman Makam Pahlawan Taman Bahagia, Solo.
Sumber: buku Tionghoa Dalam Sejarah Kemiliteran: Sejak Nusantara Sampai Indonesia yang ditulis Iwan Sentosa dan diterbitkan Yayasan Nabil dan Kompas Gramedia terbitan 2014.
Catatan: gambar di atas hanya ilustrasi, alasannya tak ada yang mempunyai photo Ferry Liem.gambar yaitu photo pasukan TKR Chunking bersama TPRI (Tentara Pelajar Republik Indonesia) di perang 10 November 1945
Disadur dari Beny Rusmawan
